Tingkat kepedulian sosial perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari minimnya perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan Corporate Social Responsibility (CSR). Hal tersebut disampaikan Konsultan Senior Quality Management System A. H. Mulyanto dalam seminar tentang CSR di Hotel Bumikarsa Bidakara, Jakarta, Selasa (30/1/2007).
“Menurut survei yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup, belum ada 2 persen perusahaan yang melaksanakan CSR secara lestari,” ungkap Mulyanto. Angka ini sangat jauh dibandingkan implementasi CSR di beberapa negara seperti Amerika Serikat yang mencapai 50 persen, Inggris 40 persen, Jerman 51 persen dan Prancis 30 persen. Menurut Mulyanto, banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan dengan penerapan CSR ini.
Seperti peningkatan performa finansialnya, menumbuhkembangkan kepercayaan masyarakat sehingga produk mereka selalu dicari konsumen. Pada akhirnya, hal itu bisa meningkatkan penjualan, serta peningkatan kepercayaan, keamanan dan kenyamanan bekerja dengan dukungan masyarakat sekitarnya. “Jadi banyak sekali manfaat yang didapat baik dalam performa perusahaan maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan juga lingkungan,” tambah Mulyanto.
Jika CSR dilakukan secara berkesinambungan, lanjut dia, maka masalah kemiskinan dan pengangguran dapat dipecahkan, sementara kelestarian lingkungan pun selalu terjaga. Selain itu, masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan CSR. Karena masih sedikit masyarakat Indonesia yang sadar akan program CSR perusahaan. (finance.detik.com)