
Selama dua dasawarsa terakhir kegiatan CSR telah banyak dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai tujuan dan maksud. Seiring dengan itu, beragam jasa konsultan CSR juga turut berkembang. Para konsultan CSR tersebut secara umum memiliki berbagai latar belakang seperti a) konsultan manajemen, komunikasi atau keuangan yang memperluas cakupan jasa mencakup CSR, b) para pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengembangkan jasa CSR, c) akademisi, khususnya dari ilmu-ilmu sosial, yang mengaplikasikan disiplin ilmu untuk CSR, atau d) profesional dalam bidang external affair atau public relations yang telah purna karya. Berbagai latar belakang tersebut tentu akan memberikan warna tersendiri dari jasa konsultansi yang diberikan.
Dari sisi perusahaan, untuk dapat memilih konsultan CSR perlu terlebih dahulu mengenali kebutuhan dan pertimbangan bisnis internal. Apakah jasa konsultansi diperlukan untuk membantu perusahaan untuk merancang program CSR, melaksanakan program lapangan, mengevaluasi, menyusun laporan keberlanjutan (sustainability report), atau justru perusahaan akan melakukan alih daya (outsourcing) fungsi CSR. Setelah kebutuhan internal diidentifikasi maka perusahaan dapat menetapkan kriteria konsultan CSR yang dibutuhkan.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan dapat mencakup kombinasi dari beberapa hal berikut ini:
- Rekam jejak. Konsultan CSR perlu memiliki rekam jejak dalam pelaksanaan program CSR. Rekam jejak yang ideal adalah jika ada dampak program CSR yang berkelanjutan.
Konteks. Pemahaman terhadap konteks industri, lokasi, dan momen dari perusahaan sangat penting agar konsultasi tidak hanya menjadi pengulangan atas program-program CSR yang lalu namun sungguh didasarkan kebutuhan dan mitigasi risiko pemangku kepentingan lokal - Penguasaan berbagai alat (tool) CSR. Program CSR untuk setiap tujuan, jenis program, konteks, dan penerima manfaat seringkali membutuhkan kombinasi alat yang berbeda.
- Tim konsultan. Setiap konsultan pada umumnya memiliki kompetensi pada beberapa topik atau alat CSR. Konsultan CSR perlu menyusun tim dengan kombinasi kompetensi yang sesuai untuk melaksanakan jasa konsultansi CSR yang efektif.
- Efektivitas biaya. Biaya konsultansi CSR akan ditentukan oleh beberapa faktor seperti cakupan dan ragam jasa, ketersediaan waktu, kegiatan lapangan, output yang diharapkan.
Amerta Sustainability Specialist (PT API) adalah konsultan CSR yang telah bekerja di berbagai provinsi di Indonesia untuk membantu perusahaan di bermacam industri mengembangkan program CSR, melaksanakan program di lapangan, mengevaluasi program, menyusun laporan keberlanjutan, dan mendapatkan sertifikasi Ecovadis.
So, memilih konsultan CSR dengan tepat akan mendukung kinerja keberlanjutan perusahaan anda. Bila tertarik untuk berdiskusi dengan tim kami, klik tautan berikut
Salam keberlanjutan.