Laporan yang dihasilkan oleh perusahaan ada dua jenis yaitu laporan keuangan biasa disebut juga sebagai laporan tahunan (annual report/AR) dan laporan non keuangan termasuk didalamnya tetapi tidak terbatas adalah laporan keberlanjutan (sustainability report/SR). Dalam tren bisnis global, menyusun dan mempublikasikan laporan keberlanjutan terbukti memberikan dampak positif dalam operasional bisnis perusahaan.
Mengenal laporan keberlanjutan
Laporan keberlanjutan (sustainability report) merupakan salah satu bentuk pelaporan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk menyajikan informasi mengenai dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari operasi mereka. Sejarah laporan keberlanjutan dimulai pada tahun 1980-an, ketika beberapa perusahaan mulai menyadari pentingnya mengevaluasi dan melaporkan kinerja mereka di luar laporan keuangan tradisional. Namun, saat itu pelaporan keberlanjutan masih belum terstruktur dan sering kali hanya berupa laporan kegiatan filantropi.
Setelah munculnya beberapa inisiatif internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB) yang memberikan panduan dan standar untuk penyusunan laporan keberlanjutan agar lebih terstruktur dan konsisten. Inisiatif-inisiatif ini membantu perusahaan untuk menyajikan informasi yang lebih relevan, dapat dipercaya, dan mudah dibandingkan dengan perusahaan lain.
Lima alasan menyusun laporan keberlanjutan
Perusahaan perlu menyusun laporan keberlanjutan setidaknya dengan lima alasan, yakni
Pertama adalah transparansi: Laporan keberlanjutan dapat memberikan transparansi yang lebih baik mengenai kegiatan perusahaan dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata stakeholder, seperti investor, konsumen, karyawan, dan masyarakat.
Kedua yaitu pengelolaan risiko: Laporan keberlanjutan dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan kegiatan bisnisnya, seperti risiko lingkungan, risiko sosial, dan risiko tata kelola perusahaan. Dengan mengelola risiko dengan baik, perusahaan dapat meminimalkan potensi kerugian dan dampak negatif yang mungkin terjadi di masa depan.
Ketiga adalah inovasi: Laporan keberlanjutan dapat memicu inovasi dan perbaikan dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dengan menyadari dampak kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi, perusahaan dapat mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah, dan memperbaiki kinerja sosial. Hal ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global yang semakin ketat.
Keempat adalah kepatuhan: Laporan keberlanjutan dapat membantu perusahaan untuk memenuhi peraturan dan standar yang berlaku, seperti peraturan lingkungan, hak asasi manusia, dan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan risiko hukum dan membangun citra perusahaan yang baik di mata stakeholder.
Kelima yakni tanggung jawab sosia perusahaan (CSR): Laporan keberlanjutan dapat membantu perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan. Dengan memperhatikan dampak kegiatan bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan stakeholder dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Apakah perusahaan anda sedang mencari konsultan untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan?
Pengalaman PT Amerta Pijar Indonesia cq Amerta Sustainability Specialist Management dalam membantu menyusun laporan keberlanjutan bagi klien berbasis pada standar GRI dan mendukung proses sustainability assessment Ecovadis. Laporan keberlanjutan dapat membantu perusahaan dalam memperoleh manfaat jangka panjang dan membangun hubungan yang baik dengan stakeholder. Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya dan memenuhi tanggung jawab sosialnya sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Salam keberlanjutan