Bagaimana Memulai Program CSR yang Benar?

1
384

Perusahaan-perusahaan dari berbagai industri yang telah menerapkan CSR pada umumnya memulai dengan mempergunakan salah satu atau kombinasi dari a) replikasi yang dilakukan perusahaan lain, b) permintaan atau tuntutan dari pihak luar, c) usulan dari internal perusahaan berdasar preferensi atau pengalaman personal. Ketiga cara memulai program CSR tersebut menghasilkan program CSR yang terpisah dari model bisnis dan proses bisnis perusahaan, seringkali merespon gejala namun tidak menyelesaikan permasalahan yang sesungguhnya. Jika demikian, bagaimana cara yang benar untuk memulai program CSR?

Internal dan external scanning

External scanning dilakukan untuk mengidentifikasi stakeholdr, memetakan resiko sosial, dan konteks sosial program
External scanning dilakukan untuk mengidentifikasi stakeholdr, memetakan resiko sosial, dan konteks sosial program

Langkah awal adalah melakukan internal scanning dan external scanning. Internal scanning adalah mengidentifikasi tujuan bisnis, model bisnis, dan proses bisnis sehingga dapat diketahui aspek-aspek bisnis yang membutuhkan sinergi atau dapat dialihdayakan (outsourcing) dengan pihak eksternal, khususnya pemangku kepentingan lokal.

External scanning seringkali disebut juga social mapping dilakukan terutama untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan lokal, resiko sosial, konteks sosial, program dan proyek yang berlangsung, aturan dan peraturan yang berlaku. Melalui kombinasi hasil internal dan external scanning ini dapat disusun isu dan tema program CSR, kegiatan dan pendekatan yang efektif, mitra kerja potensial, sinergi dengan berbagai inisiatif serupa, dan strategi implementasi yang tepat.

Pengalaman lapangan Amerta menemukan bahwa untuk melakukan internal dan external scanning meski dapat dilakukan oleh internal perusahaan namun untuk mendapatkan data yang akurat perlu keterlibatan konsultan CSR yang kompeten. Proses yang difasilitasi oleh pihak ketiga dengan memakai tool yang sesuai akan meningkatkan partisipasi dan akurasi data dan informasi yang didapatkan, sekaligus mampu mengusulkan program-program CSR yang efektif, berdampak, dan berkelanjutan. Dalam penyusunan program perlu dihindari kecenderungan program CSR yang mengambil alih tugas dan kewenangan pihak lain, sebaliknya perlu dioptimalisasi peluang kerja sama dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal.

Amerta Sustainability Specialist (PT API) dengan pengalaman kerja di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Papua telah membantu berbagai perusahaan di berbagai industri untuk melakukan pemetaan sosial dan penyusunan program CSR yang benar.

Salam keberlanjutan.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here