Mengapa Perusahaan Tidak Menyusun Laporan Keberlanjutan?

0
702

Meski perusahaan menyadari bahwa menyusun laporan keberlanjutan (sustainability report/SR) dapat membantu perusahaan dalam memperoleh manfaat jangka panjang dan membangun hubungan yang baik dengan stakeholder, dalam kenyataannya masih banyak perusahaan yang tidak membuatnya. Apa saja alasan perusahaan tidak menyusun SR dan apa kerugian yang berpotensi muncul jika tidak menyusun SR bagi perusahaan? Mari kita identifikasi!

5 alasan mengapa perusahaan tidak menyusun laporan keberlanjutan

Setidaknya terdapat lima alasan mengapa perusahaan tidak menyusun laporan keberlanjutan.

Pertama, besaran biaya: Proses penyusunan laporan keberlanjutan memerlukan sumber daya dan biaya yang cukup besar. Terutama bagi perusahaan kecil dan menengah yang mungkin memiliki keterbatasan anggaran.

Kedua, ketiadaan regulasi yang mengharuskan: Beberapa perusahaan mungkin tidak merasa perlu untuk menyusun laporan keberlanjutan jika tidak ada regulasi yang mengharuskan mereka melakukannya.

Ketiga, ketiadaan kesadaran: Beberapa perusahaan mungkin tidak menyadari pentingnya menyusun laporan keberlanjutan atau kurang memahami manfaatnya.

Keempat, bukan prioritas utama: Beberapa perusahaan mungkin memiliki prioritas lain yang dianggap lebih penting daripada menyusun laporan keberlanjutan.

Kelima, eksposur kelemahan: Beberapa perusahaan mungkin khawatir bahwa penyusunan laporan keberlanjutan akan mengungkapkan kelemahan atau tantangan yang mereka hadapi.

Konsultansi yang memadai akan meminimalisir kerugian tidak menyusun SR bagi perusahaan
Konsultansi yang memadai akan meminimalisir kerugian tidak menyusun SR bagi perusahaan

5 kerugian bila perusahaan tidak menyusun laporan keberlanjutan

Lalu apa saja kerugian yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang tidak menyusun laporan keberlanjutan.

Pertama, tidak dapat mengukur dan mengelola dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan secara efektif.

Kedua, menurunkan kredibilitas dan reputasi perusahaan (sendiri) di mata publik, pelanggan, investor, dan regulator.

Ketiga, dapat menimbulkan risiko hukum dan kepatuhan yang dapat menyebabkan tuntutan hukum, denda, atau sanksi dari regulator.

Keempat, mengurangi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Kelima, tidak dapat bersaing dengan perusahaan (pesaing) yang memiliki praktik bisnis berkelanjutan yang lebih baik.

 

Berminat mendapatkan konsultansi menyusun SR?

Dalam jangka panjang, ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dapat mengancam kelangsungan hidup bisnis. Oleh karena itu, menyusun laporan keberlanjutan dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko serta peluang bisnis yang terkait dengan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan.

PT Amerta Pijar Indonesia cq Amerta Sustainability Specialist Management telah mendampingi klien dari berbagai industri untuk menyusun laporan keberlanjutan. Pengalaman kami membuktikan bahwa menyusun laporan keberlanjutan bahkan dapat menjadi faktor pembeda bagi perusahaan skala kecil dan menengah dari perusahaan sejenis yang lainnya. Lebih dari itu, dampak positif laporan keberlanjutan dapat adalah dapat meningkatkan hasil pemeringkatan CSR yang dilakukan oleh Ecovadis dan bermanfaat bagi klien dalam mendapatkan pekerjaan hingga memenangkan persaingan.

Salam keberlanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here