Brief Note
Edisi 24, 2016
Oleh Riza Primahendra
Salah satu tujuan dari dilaksanakannya CSR adalah menghindari krisis sosial yang berdampak pada operasi bisnis. Untuk itu penting bagi para praktisi CSR memahami dan mengenali aspek-aspek dari krisis sosial sehingga mampu mengembangkan
pendekatan, strategi, dan program yang tepat.
Krisis sosial secara ringkas dapat dirumuskan sebagai berbagai bentuk penyimpangan negatif dari kontek sosial yang dapat mengancam operasi bisnis perusahaan. Terdapat tiga hal utama dari rumusan tersebut. Pertama, krisis sosial sebagai penyimpangan negatif. Masyarakat senantiasa berkembang, karenanya tidak semua perubahan itu negatif. Perubahan di masyarakat menjadi negatif manakala perubahan tersebut mengarah pada berkembangnya kekerasan dan fragmentasi sosial, pelanggaran dan diskriminasi hak-hak dasar dari warga masyarakat, serta ketertutupan dan pengucilan masyarakat.
Kedua, krisis sosial sangat ditentukan dengan konteks sosial. Tidak ada krisis sosial yang sama serta dapat diperlakukan sama. Setiap krisis sosial unik. Ketiga, krisis sosial dapat mengancam operasi bisnis melalui berbagai aspek seperti tenaga kerja, pasokan bahan baku, transportasi, maupun keuangan perusahaan.
Tipologi Krisis Sosial