CSR merupakan wujud dari kedermawanan perusahaan terhadap masyarakat di saat keadaan sedang baik telah berlalu. CSR dan tanggung jawab terhadap masyarakat kini telah menjadi komponen penting bagi keberlangsungan bisnis di Indonesia.
Dalam keadaan yang baru tersebut tantangan yang harus dihadapi adalah mengembangkan strategi yang mampu mengintegrasikan kesejahteraan masyarakat bersamaan dengan kesejahteraan perusahaan itu sendiri. Hal itu menuntut pengembangan berbagai proses dan rangka kerja yang memungkinkan pengujian peluang yang proaktif yang dirancang untuk menguntukan kedua belah oihak baik perusahaan maupun masyarakat.
Program pengembangan UKM dan peningkatan ekonomi yang bertujuan meningkatkan proses dan hasil bisnis usaha kecil dan menengah yang beroperasi di tengah masyarakat merupakan kegiatan CSR di bidang Program Pengembangan UKM Setempat yang meliputi:
- Program peningkatan bisnis dan kapasitas secara umum • Program hubungan supply chain untuk industri bahan baku • Program kemitraan dalam supply chain • Program manajemen value chain
Hal inilah yang disadari betul oleh PT Tower Bersama Group Tbk (TBIG). Saat ini, setidaknya ada empat pilar yang diandalkan Tower Bersama Group dalam menjalan kegiatan sosialnya.
Pertama, Bangun Sehat Bersama. Melalui ini, TBIG bekerjasama dengan Rumah Zakat meluncurkan Mobil Kesehatan Keliling TBIG untuk melayani wilayah yang masih minim akses pelayanan kesehatan, terutama ibu hamil dan balita. Saat ini TBIG sudah memiliki empat mobil yang beroperasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung. Asal tahu saja, Mobil Kesehatan Keliling TBIG dilengkapi oleh perlengkapan medis yang cukup memadai seperti USG Mindray, scoop stretcher, mobile stretcher, Oxygen, emergency kit dan first aid kit, suction unit, minor surgery set, dan sekaligus dengan Dokter untuk menunjang pelayanan yang diberikan.
Kedua, Bangun Cerdas Bersama. Rumah belajar yang didirikan bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) ini memberikan sarana pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di daerah Manggarai, dengan kurikulum berbasis Diknas, berkolaborasi dengan BINUS sebagai penyedia kurikulum dan sertifikat sebagai upaya community development TBIG, bentuk kepedulian TBIG terhadap pendidikan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.
Ketiga, Bangun Hijau Bersama. Melalui ini, TBIG menyediakan program pelestarian lingkungan hidup seperti penyediaan air bersih dan akses air minum sehat bagi warga di daerah kumuh dan masyarakat di sekitar lokasi tower TBIG.
Terakhir, Bangun Budaya Bersama. Pada tahap ini, TBIG ikut serta dalam pelestarian budaya Indonesia terutama Batik, dengan membangun Workshop pemberdayaan dan pengembangan batik bertajuk Rumah Batik TBIG dan mendirikan Koperasi Batik TBIG.
“Awalnya kami melihat di Pekalongan, perajin batik lama-kelamaan tidak mau lagi membuat usaha batik karena kurang dihargai. Kami ingin pebatik Indonesia terangkat taraf hidupnya. Kami pun membuat Rumah Batik di Wiradesa, Pekalongan, untuk membantu pendidikan buruh batik menjadi perajin dan pengusaha profesional,” ungkap Herman Setya Budi Presiden Direktur TBIG.
Sebuah hal yang unik, melalui Rumah Batik TBIG, perusahaan ini juga melahirkan batik dengan logo dan brand value perusahaan. “Jadi logo tidak hanya sekadar digabungkan dengan motif batik, namun justru kami menciptakan motif batik baru,” jelas Wiyanna.